Assalamu'alaikum wr.wb
Kali ini kita akan belajar tentang IPV4, CIDR, dan VLSM. ketiga materi tersebut merupakan materi yang berkaitan dengan Internet Protocol Address atau yang bisa disebut IP Address. IP Address sangat penting dalam sebuah jaringan, baik itu jaringan local atau intranet maupun jaringan global atau internet.
IPV4
1. Pengertian IP Address dan IPV4
IP (Internet Protocol) Address
IP atau Internet Protocol adalah sebuah aturan atau standar yang bertugas mengatur dan mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi dan perpindahan data pada dua atau lebih komputer dalam sebuah jaringan
Internet protocol biasanya selalu dikaitkan dengan IP Address komputer, dimana dengan adanya Ip address, komputer dapat saling berkomunikasi dan saling bertukar informasi antar komputer.
Sedangkan dalam Jaringan IP Address atau Internet Protocol Address adalah deretan angka binner yang terdiri dari 32 bit sampai dengan 128 bit yang digunakan untuk memberikan identifikasi pada alamat komputer sehingga komputer bisa berkomunikasi dengan komputer yang lain.
IPV4 (Internet Protocol Versi 4)
IPv4 atau Internet Protocol version 4 adalah deretan angka binner yang terdiri dari 32 bit angka binner yang mampu menampung lebih dari 4.294.967.296 host diseluruh dunia. IPv4 diekspresikan dalam notasi desimal bertitik yang dibagi menjadi4 buah oktet dan masing-masing oktet berukuran 8 bit. Sehingga karena setiap oktet berukuran 8 bit maka nilainya berkisar antara 0 sampai dengan 255. Aturan Pengalamatan IPv4 dapat dicontohkan seperti 192.148.41.1 dan jika dikonversi kedalam binner maka 11000000.10010100.00101111.00000001
2. Fungsi IP Address pada jaringan komputer
- IP Address digunakan sebagai alat identifikasi host pada jaringan komputer.
- IP Address digunakan sebagai alamat lokasi jaringan.
3. Skema Hierarki Pengalamatan IPV4
Ada 5 kelompok hierarki dalam pengalamatan IP yaitu
- Class A : 0.0.0.0 s/d 127.255.255.255
- Class B : 128.0.0.0 s/d 191.255.255.255
- Class C : 192.0.0.0 s/d 223.255.255.255
- Class D : 224.0.0.0 s/d 239.255.255.255
- Class E : 240.0.0.0 s/d 255.255.255.255
- Class A biasanya dimiki oleh organisasi-organisasi backbone skala besar, biasanya dimiliki oleh pemerintah
- Class B biasanya dimiliki oleh perusahaan yang bekerja pada Internet Service Provider (ISP) contohnya telkom, biznet, data utama dll
- Class C biasanya dimiliki oleh perusahaan yang menyewa dari internet service provider, internet rumahan, termasuk kita-kita ini
- Class D biasanya digunakan untuk multicasting, dan
- Class E biasanya digunakan untuk penelitian
4. IP Reservation
Ada sebuah ip dalam ipv4 yang tidak bisa digunakan dalam jaringan, yaitu ip dengan network 127.0.0.0. Karena ip tersebut digunakan IP loopback pada localhost kita, biasanya ip localhost kita 127.0.0.1. IP ini digunakan sebagai IP loopback atau ip untuk komunikasi internal sebuah host atau device.
5. IP Public dan IP Private
IP Public merupakan IP address yang digunakan untuk komunikasi di jaringan internet atau jaringan public, IP public ini tidak bisa dimiliki oleh sembarang orang, karena IP Public tersebut sudah ada yang mengatur secara global, yaitu IANA atau Internet Assigned Numbers Authority. Jadi apabila kita ingin menggunakan IP public maka kita harus membelinya dari IANA, atau kita juga bisa menyewa dari ISP yang telah memiliki IP public.
IP Private merupakan ip yang bersifat pribadi dan local, dimana IP ini hanya digunakan sebagai identifikasi komputer pada jaringan tertutup yang bersifat pribadi. IP private ini tidak bisa digunakan untuk mengakses jaringan internet karena pada umumnya IP private di seragamkan nilai awalnya agar sesama komputer di jaringan tersebut dapat saling berhubungan. Contoh IP lokal yang sering digunakan adalah IP 192.16x.x.xxx (kelas C).
Daftar Class IP Private :
- Class A : 10.0.0.0 - 10.255.255.255
- Class B : 172.16.0.0 - 172.31.255.255
- Class C : 192.168.0.0 - 192.168.255.255
- Class D untuk multicast
- Class E untuk penelitian
CIDR
1. Pengertian CIDR
CIDR merupakan singkatan dari Classless Inter-Domain Routing. CIDR dikembangkan tahun 1990an sebagai skema standar untuk routing lalu lintas jaringan Internet.
Pada tahun 1992 lembaga IETF memperkenalkan suatu konsep perhitungan IP Address yang dinamakan supernetting atau CIDR, metode ini menggunakan notasi prefix dengan panjang notasi tertentu sebagai network prefix, panjang notasi prefix menentukan jumlah bit sebelah kiri yang digunakan sebagai Network ID, metode CIDR dengan notasi prefix dapat diterapkan pada semua kelas IP Address sehingga hal ini memudahkan dan lebih efektif. Dengan menggunakan CIDR kita dapat melakukan pembagian IP address yang tidak berkelas sesukanya tergantung dengan kebutuhan pemakai.
2. Notasi CIDR
CIDR menentukan rentang alamat IP menggunakan kombinasi alamat IP dan subnet mask jaringan yang terkait. Berikut adalah format dari CIDR
xxx.xxx.xxx.xxx/n
n merupakan jumlah bit 1 (dari kiri) di masker. Contohnya 192.168.99.0/23 berlaku mask 255.255.254.0 jaringan ke jaringan 192.168 mulai dari 192.168.99.0. Notasi 192.168.99.0/23 merupakan rentang ip 192.168.99.0-192.168.100.255. Dibandingkan dengan metode lama atau classfull, 192.168.99.0/23 merupakan agregasi dari class c dua subnet yaitu 192.168.99.0 dan 192.168.100.0 yang masing-masing memiliki subnet mask 255.255.255.0 atau /24. Dengan kata lain
192.168.99.0/23 = 192.168.99.0/24 + 192.168.100.0/24
Contoh lainnya yaitu 10.11.12.0/22 memiliki rentang ip 10.11.12.0 - 10.11.15.255 yang merupakan gabungan dari 4 subnet class c yaitu
10.11.12.0/22 = 10.11.12.0/24 + 10.11.13.0/24 + 10.11.14.0/24 + 10.11.15.0/24
VLSM
1. Pengertian VLSM
VLSM atau Very Length Subnet Mask merupakan metode dengan memberikan suatu network ID lebih dari satu subnet mask, jika menggunakan CIDR suatu network ID hanya memiliki satu subnet mask saja., maka dengan menggunakan VLSM kita bisa membagi network yang besar menjadi network yang lebih kecil dengan menggunakan subnet mask yang lebih kecil.
Metode CIDR dan VLSM pada prinsipnya sama yaitu untuk mengatasi kekurangan IP Address dan dilakukannya pemecahan Network ID guna mengatasi kekurangan tersebut. Jumlah network Address yang telah diberikan oleh Lembaga IANA sangat terbatas, biasanya suatu perusahaan baik instansi pemerintah, swasta maupun institusi pendidikan hanya memiliki Network ID tidak lebih dari 5-7 Network ID (IP Public).
2. Perhitungan VLSM
110.10.0.0/20
Pertama kita hitung jumlah subnetnya dengan menggunakan CIDR
11111111.11111111.11110000.00000000 = /20
Jumlah binnary 1 pada 2 oktet terakhir adalah 4 maka
Jumlah subnet = 2x = 24 = 16
Maka blok tiap subnetnya adalah
Subnet 1 = 110.10.0.0/20
Subnet 2 = 110.10.16.0/20
Subnet 3 = 110.10.32.0/20
Dst sampai subnet ke 16
Subnet 16 = 110.10.240.0/20
Selanjutnya kita ambil blok ke 2 dari hasil perhitungan CIDR diatas yatiu 110.10.16.0/20 kemudian kita ubah menjadi /24 maka menjadi 110.10.16.0/24 kemudian diperbanyak menjadi 16 subnet lagi maka menjadi sebagai berikut :
Subnet VLSM 1-1 = 110.10.16.0/24
Subnet VLSM 1-2 = 110.10.17.0/24
Subnet VLSM 1-3 = 110.10.18.0/24
Dst sampai subnet ke 16
Subnet VLSM 1-16 = 110.10.32.0/24
Selanjutnya kita pilih lagi satu subnet dari Subnet VLSM diatas yaitu 110.10.17.0/24 lalu kita perkecil lagi dari /24 menjadi /28 dengan 8 subnet
Baiklah langsung saja, pertama kita cari jumlah host dari /28
Jumlah host /28 : 2y dengan y merupakan jumlah bit 0 pada oktet ke 4
11111111.11111111.11111111.11110000 = 24 = 16
Subnet VLSM 2-1 = 110.10.17.0/28
Subnet VLSM 2-2 = 110.10.17.16/28
Subnet VLSM 2-3 = 110.10.17.32/28
Subnet VLSM 2-4 = 110.10.17.64/28
Subnet VLSM 2-5 = 110.10.17.80/28
Subnet VLSM 2-5 = 110.10.17.80/28
Subnet VLSM 2-6 = 110.10.17.96/28
Subnet VLSM 2-7 = 110.10.17.112/28
Subnet VLSM 2-8 = 110.10.17.128/28
Metode VLSM hampir sama dengan CIDR hanya saja pada VLSM blok subnet nya dapat dibagi lagi menjadi subnet yang lebih kecil sesuai dengan kebutuhan kita. Demikian yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf. Apabila ada yang masih belum paham tentang materi kali ini dapat bertanya dikolom komentar. Semoga artikel kali ini bermanfaat. Terimakasih
Wassalamu'alaikum wr.wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar